Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2021

PROKER DAN PENGALAMAN PERTAMA - KKN'S DAY

Assalamu'alaikum, Airira. Apa kabar hari ini? Lelah? Sumringah? atau Biasa saja(h)? Ya. Hari ini seperti biasa aku baik-baik saja. Bahagia? iya. Sedih? iya. Semua campur aduk menjadi ramuan yang sangat... sangat... sangat biasa aja bagiku. Kamu rindu kan dengan goresan-goresan kisah yang sudah beberapa hari aku timbun, karena belum ada perasaan yang mampu memunculkannya untuk ditulis. Ada banyak kisah yang ingin aku sampaikan padamu. Senin, 21 Juni 2021 Hari itu, aku sangat gelisah sekali. Bahkan, saat tidur pun aku masih terbayang-bayang dengan masa depan yang tak pasti. Kata orang, itu namanya overthinking . Aku terlalu takut dengan hal-hal yang terjadi di masa depan. Apalagi, itu adalah hari pertama aku mencoba ngajar di depan anak-anak sesungguhnya. YA. Anak-anak yang merupakan manusia kecil dalam wujud nyata. Selama ini, aku hanya bisa dan tahu rasanya mengajar tapi muridnya adalah teman-teman sejawat.  Aku mengeluarkan banyak sifat burukku saat itu. Kalau diingat, mungkin aku

PERGI MALAM PULANG PAGI - KKN'S DAY 8 (LATE)

 KKN hari ke 8 ini dilaksanakan pada hari jum'at kemarin. Why terlambat bercerita? karena malam hari itu aku haru berpisah sejenak dengan si Abu kesayanganku. Kemarin itu, aku berangkat pagi sekitar jam 8 untuk menemui bapak Remaja Masjid bersama temanku yang juga berkepentingan dengan beliau. Hari itu bapak bilang untuk meminta bantuan ke ibu yang termasuk kepala sekolah untuk mengumpulkan anak-anak. Namun, hari ini (sabtu) terjawab, bahwa tidak bisa mengumpulkan anak sekolah karena libur telah tiba...libur telah tiba... hore! hore!  Aku tahu perasaan anak-anak kecil yang senang dengan namanya "libur sekolah", karena itu adalah awal bagi mereka bisa menikmati kebebasan yang haqiqi meskipun tadi guru mereka memberikan tugas hafalan. Anak-anak itu hebat bagiku. Apakah aku dulu termasuk anak yang masih kelas 5 bisa disuruh hafalan surah An-Naba ya? Aaargh, sepertinya dulu tidak sehebat mereka wkwkwk. Setelah ke rumah pak wahid, aku baru tahu kabar bahwa nanti malam akan ada

PENCERAHAN DATANGLAH PADAKUU!! - KKN'S DAY 6 (LATE)

 Pagi cerah dengan awan yang semrawut menggambarkan hatiku. Teeett, salah. Aku pun tidak tahu bagaimana menjelaskan kata hati, bagaimana bisa aku tahu mengenai kondisinya? Yang ada, aku merasa lempeng dan biasa saja, tapi pikiran yang amburadul wkwkwk (bedakan semrawut hati dan pikiran ya~) Hari ini aku dan teman-teman kelompok KKN akan melakukan survei dan ramah tamah yang sempat tertunda kemarin. Kami melakukan di pagi hari, supaya kesalahan lama tidak terulang kembali. Di sana aku berangkat jam 7.15 dan sampai desa jam 8.15 juga kurang lebih. Aku dan temanku yang biasa kujemput menjadi pemenang pertama sebagai orang yang hadir. Seandainya itu lomba lari maraton, pasti aku bisa dapat medali wkwk. Hari menjelang prokerku semakin dekat, dan aku masih bingung dengan lokasi mana untuk kegiatan prokerku. Aku mendapat amanah menjadi PJ pendampingan TPA/TPQ bersama seorang temanku.  Ini pertama kalinya bagiku untuk mengajar atau bertemu murid (karena biasanya teman-teman sendiri saat microt

TERHENTI KARENA CEMETI MALAIKAT - KKN'S DAY 5

 Sore ini tampak mendung saat aku belum beranjak keluar dari gerbang rumah. Suara rintik terdengar, namun nyatanya hanya rintikan semu yang hanya menggoda agar diriku panik dibuatnya. Ayahku memintaku untuk diantarnya saja. Namun, kutolak karena inilah saatnya aku bisa menikmati turun hujan dalam perjalanan.  Aaahh... Sudah lama sekali aku bergumul dengan hujan dan perjalanan. Teringat saat aku mengantar kawanku kembali ke pondoknya dengan akhir sebuah basah kuyup di seluruh pakaian. Dingin yang menusuk di tulang dan jiwa itu, seakan ingin aku rasakan kembali, meskipun akhirnya niat itu kuurungkan demi kesehatanku esoknya. Aku berangkat dengan mengenakan jas hujan merah muda bertotol putih. Awalnya, kupikir tak perlu menggunakannya. Toh, ini hanya gerimis tipuan yang seakan semesta sedang melakukan prank seperti yang dilakukan manusia-manusia di bumi belakangan ini.  Karena perintah seorang ayah, akhirnya kugunakan saja jas itu. Tak apa. Toh hanya jas hujan. Bukan sebuah pakaian aneh y

AKHIR DARI LATIHAN DAN SAMBATAN - KKN'S DAY 4

 Taraaaa.... Hari ini adalah hari pembukaan KKN 2021. Acara utama untuk memperkenalkan kegiatan KKN kami kepada masyarakat dan petugas desa. Hal ini, membuat acara ini harus sukses karena sebagai awal dan pandangan pertama sebelum bertemu di hari-hari berikutnya. Jam 6 pagi adalah waktu kumpul kita sesuai perjanjian. Aku sampai sana pukul setengah 7 kurang lebih dan sudah ada beberapa sebagian kecil teman-teman. Aku tidak terlalu gugup seperti hari kemarin. Hanya berlatih untuk memperlancar saja.   Kegiatannya telat, karena banyak tamu yang belum datang dan ada yang belum duduk di tempat acara karena masih diselingi dengan pekerjaan mereka. Saat itu, aku dan teman yang akrab dengan petugas desa, mencoba konfirmasi ke seorang bapak yang sudah dihubungi untuk menjadi pembaca doa penutup. Namun, bapak itu menyarankan untuk meminta pak mudin terlebih dahulu. Laahhh, pak mudin juga menyarankan ke bapak lainnya. Beliau-beliau berkata kalau seumpama yang mereka rekomendasikan tidak bisa, baru

NIAT BURUK BERAKHIR ZONK - KKN'S DAY 3 (LATE)

"Air Susu Dibalas dengan Air Tuba" Peribahasa ini mengajarkan kita untuk selalu ikhlas dalam berbuat baik, karena tidak semua kebaikan yang kita taburkan kepada insan di muka bumi ini, dapat kembali kepada kita. Ada kalanya orang tersebut berbuat buruk, dan melupakan kebaikan kita. Karena yang kutahu, mengingat keburukan seseorang lebih mudah melekat, dibandingkan mengingat kebaikan orang. Masyaallah, intronya panjang sekali wkwk. Tapi hal yang kuceritakan berbanding terbalik dengan intro di atas. Kemarin, di hari minggu, tiga belas juni dua ribu dua puluh satu bertepatan dengan hari ulangtahun adik yang terlupakan olehku, Aku berangkat ke desa untuk kegiatan gladi bersih acara pembukaan KKN Pulang Kampung.  Kami janjian untuk datang ke lokasi balai desa pada pukul 10 - 11 siang. Wah, itu kesempatan bagiku untuk bisa bersantai di pagi hari yang tampak cepat bagiku. Saat itu, aku berniat untuk berangkat pukul setengah 10, sedangkan perjalanan rumah ke lokasi desa sekitar 45 me

RIWEH SEBELUM OTEWE RAPAT - KKN'S DAY 2

 Haloo... Apa kabar hari ini? Sehat? Lelah? Atau.... keduanya? Apapun keadaan hari ini, semoga lebih baik dari esok hari. Aamiin. Hari ini ada janji untuk rapat KKN jam 1 siang, buat membahas kegiatan pembukaan resmi di hari senin. Sebelumnya, aku sudah mempersiapkan banyak hal, seperti pakai baju, celana, kerudung apa, bawa tas apa, isinya apa saja, dll. Ya. Itu persiapan pikiran aja. Namun, sekitar dua jam sebelum pukul 1, rumahku kedatangan dua monster kecil yang siap menerkam bekakas di rumah. Apalagi ibu dan my kentanky pergi ke Lumajang, tinggallah aku dan ayah berdua. Saat melihat kehadiran mereka, aku merasakan bahwa kebebasanku sebentar lagi terenggut. Nah, benar saja. Aku menjadi bartender dadakan untuk membuat minuman buat tamu yaitu om dan tanteku, lalu menjadi listener cerita dua anak kecil yang kurindukan, namun datang di saat yang kurang tepat, serta aku menjadi tempat mereka mengadu keluh kesah dengan channel TV, boneka, mainan yang ilang dan lain-lain. Ke~riweh~an ini

MAIN AIR BERKEDOK KERJA BAKTI (?) - KKN'S DAY 1

Tadi malam, saat aku merangkai kisah survei, Aku mendapat sebuah call singkat dari temanku. Saat aku buka aplikasi chat berwarna hijau putih kebanggaan kita, ternyata ada rapat dadakan tapi tidak lima ratusan. Rapat yang mengabarkan berita yang lebih spot jantung kembali berdagdigdug ria. Ya. Ada kabar bahwa besok atau hari ini (saat aku mempublikasikan cerita ini) akan ada kegiatan kerja bakti di lokasi pariwisata desa KKN-ku. Pas sekali, itu punya kecocokan yang haqiqi dengan proker pengembangan pariwisata oleh kawan lainku. Jadi, inti rapat itu, semua anggota harus ikut kerja bakti dan sampai desa tersebut jam 6 pagi.  Aku langsung membayangkan perjalanan yang sangat dingin seperti sikap dia ke pacarnya (bukan aku, wkwk). Di hamparan sawah-sawah yang padinya menggigil embun pagi, sinar mentari yang masih malu-malu muncul ke permukaan untuk meyapa kami, serta udara yang masih menantang dengan cukup berani untuk mengkoyak pakaianku agar menyesap ke kulit dan relung hati (karena dingin

PENGALAMAN MENGUNJUNGI DESA TEMPAT KKN - SURVEI

Sudah lama sejak tahun dua ribu delapan belas aku tidak bersua. Masa mahasiswa baru itu, kini sudah berlari kencang dan menuju titik ke mahasiswa (hampir) tua. KKN sudah menyapa. Seraya mengatakan bahwa, "Sudah waktunya kau buka mata!!" Sudah semester enam, dan aku masih menjadi orang yang sama. Manusia yang berpaku pada tenangnya rumah dan sepinya kamar. Namun kini, aku kudu keluar dari zona nyamanku, terutama semenjak sang virus korona yang menyerang dengan syarat, yaitu harus mematuhi protokol kesehatan dan di rumah saja. Kata #dirumahsaja mengantarkanku pada benar-benarnya diriku. Bahwa aku sungguh manusia kebluk yang tidak bisa bangun dari kasur yang kuat tekanannya. Aku manusia yang bisa seharian tidak memandang cahaya matahari di luar rumah, dan bahkan manusia yang bisa beberapa hari tak jenuh melakukan aktifitas di dalam rumah. Nyatanya, KKN ini akan membuatku kurang lebih keluar dari zona nyaman itu. Aku harus bertemu orang-orang baru, masyarakat baru, dan bahkan ski