Sudah lama tak berjumpa.
Rasanya, baru kemarin suasana KKN masih merasuk jiwa.
Bertemu dengan kawan baru dan kawan lama.
Tahun ini, julukan berubah menjadi "mahasiswa akhir". Sebenarnya, kehidupan terus berjalan, meskipun kata "akhir" berada di belakang kami, sebenarnya itu menjadi "awal" untuk memikirkan kehidupan baru.
Januari akhir di tahun ini, aku sudah memasuki gerbang kehidupan mahasiswa akhir, yang bernama Seminar Proposal. Jadwal yang muncul H-1 sebelum sidang, sudah menjadi awal kepanikan dalam hidupku sebagai mahasiswa akhir. Tetek bengek power point, mental, dan latihan presentasi harus segera dipersiapkan dengan matang. Dan, seperti yang kalian lihat, i can do that! Yes, that tragedy was over.
Setelah sempro, aku pikir semangatku bisa menggebu-gebu. Seminggu bisa langsung bimbingan, dll. Nyatanya, benar kata orang-orang di fyp tiktok, berada facebook, explore instagram, bahwa setelah sempro adalah awal sebuah rasa malas. Aku selalu merasa, bahwa "this feeling is not unreal". Bagaimana bisa aku masih "happy", tidur nyenyak, dan tidak memikirkan apapun, sedangkan dari video yang aku lihat dan desas desus dunia skripsi, mereka bahkan selalu menangis di malam hari, serta begadang sepanjang waktu. WHY? WHY I AM OKAY?
Jedaaarrr (not Jessica Iskandar) seperti petir di siang yang terik. Akhirnya dunia itu perlahan masuk ke hidupku, semenjak awal bimbingan. Aku menjadi tahu, rasanya menunggu chat dari dospem, bertemu teman satu bimbingan, menghadapi dunia persambatan, meskipun tidur masih tetap kulakukan dengan baik dan nyaman.
Beberapa bulan, minggu, dan bahkan hari pun semakin memanas jiwa saat melihat teman-teman sudah lanjut ke babak berikutnya, seperti semhas, bahkan sidang. Melihat itu, aku merasa mereka mudah melakukannya, padahal saat aku merasakan sendiri di hari bimbingan, revisi, dll, suasana itu sangat sulit. Yaa, dan mereka pasti merasakan hal itu, namun tak terlihat dari kacamataku.
Hari ini, aku untuk pertama kalinya melakukan penelitian di sekolah. Aku masuk di kelas bersama guru mapel yang menunggu di belakang. Gugup? pasti. Panik? banget. But, aku pernah melewati masa seperti ini, dan aku yang dulu sangat kuat. Jadi, untuk hari ini dan selanjutnya, pasti bisa lebih kuat dan baik.
Bertemu dengan siswa yang baru kenal, memang susah. Susah dalam artian, harus membuat diri kita nyaman dengan suasana kelas dan mulai belajar memahami setiap siswa. Apalagi, melihat siswa yang bermasker, dari yang sulit mengenal wajah, menjadi sulit pula mengenal dari mata.
Pertemuan hari ini dengan siswa untuk penelitian semoga bisa menjadi awal baik untukku dan mereka. Aku berharap pertemuan ini bisa menjadi langkah agar menjadi pendidik yang baik, dan mudah beradaptasi dengan siswa, dan lingkungan sekolah.
SEMANGAT!!
Selasa, 12 April 2022
Komentar
Posting Komentar